JAKARTA, PANJI RAKYAT: Menurut Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak DR D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), Lato-lato tak disarankan untuk dimaini oleh balita.
Alasan Lato-lato tidak disarankan untuk dimaini oleh balita, karena kemampuan motoriknya belum baik. “Kemampuan motoriknya belum baik sehingga dia akan mudah untuk menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam, karena saking kencang dan terlepas (bola),” ujar Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI itu kepada awak media secara daring, Minggu.
BACA JUGA: Erick Thohir Nyalonkan Diri Jadi Ketum PSSI, Disebut Gemilang
Menurut Dokter Bernie, orangtua harus mempertimbangkan saat memberikan mainan kepada balita, terutama mainan tradisional lato-lato. Alasan motorik anak harus dipertimbangkan, karena melingkupi keterampilan fisik melibatkan gerakan yang menuntut koordinasi mata dan tangan.
Kata Dokter Bernie, sebenarnya dengan bermain lato-lato dapat melatih daerah tangan, dari lengan sampai jari-jari dan melatih tangan bergerak. Selain itu, permainan yang pernah populer pada masa 1960 hingga 1970-an ini juga melatih ketepatan yakni bagaimana seorang anak bisa memperkirakan bola ini bisa bertemu, konsentrasi dan keseimbangan.
Selain dari kemampuan, memainkan lato-lato perlu mengedukasi dari resiko bermain lato-lato ini. Menurut dr Bernie, permainan ini bolrh dimainkan olrh anal remaja, yang mengetahui resiko saat memainkan mainan ini.
BACA JUGA: Tersangka Penusukan Pedagang Asongan di Karawang Berhasil Diringkus Polisi
“Pada usia sekolah atau usia remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orangtua. Jadi anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri,” kata Bernie.
Kemudian menurut Dokter Bernie, orangtua harus melakukan pendampingan saat memilih lato-lato dari segi materialnya.
“Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam,” demikian kata dia.