JAKARTA, PANJI RAKYAT: Intip besaran gaji Bahlil Lahadalia setelah resmi menjabat sebagai Menteri ESDM. Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) usai pelantikan dari Presiden Joko Widodo berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/08/2024).
Pengangkatan ini menggantikan Arifin Tasrif sekaligus menandai transisi Bahlil dari posisinya sebagai Menteri Investasi atau Kepala BKPM sejak 2021.
Dengan pengangkatannya sebagai Menteri ESDM, pria asal Papua tersebut akan terbebani dengan peran yang dapat membawa perubahan positif dari sebelumnya.
Dalam tugas barunnya, Bahlil akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengembangan energi terbarukan, penataan sektor migas dan memastikan ketersediaan energi berkelanjutan.
Gaji Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2000, gaji pokok seorang menteri sebesar Rp5.040.000 per bulan.
BACA JUGA: Klaim Bahlil soal Isu Intervensi Internal Golkar
Selain gaji pokok, Bahlil juga berhak menerima tunjangan jabatan sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 68 Tahun 2001.
Tunjangan jabatan ini sebesar Rp13.608.000 per bulan, yang menjadikan total gaji pokok dan tunjangan Bahlil sebagai Menteri ESDM sekitar Rp18.648.000 per bulan.
Fasilitas
Selain itu, Bahlil juga akan menikmati berbagai fasilitas dari negara. Fasilitas ini meliputi jaminan kesehatan, mobil dinas berpelat RI dengan pengawalan VIP, serta rumah dinas.
Fasilitas-fasilitas ini diberikan untuk mendukung kinerja dan mobilitas seorang menteri dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Selain gaji dan tunjangan, ia juga dapat menerima dana operasional menteri. Dana ini berlandaskan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 3 Tahun 2006, yang secara signifikan menambah penghasilan seorang menteri di luar gaji dan tunjangan.
Namun, Besaran dana operasional ini bersifat variatif tergantung pada kebutuhan dan tanggung jawab jabatan para menteri.
Profil
Bahlil Lahadalia memiliki latar belakang pendidikan ekonomi. Ia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura dan memiliki pengalaman panjang di sektor swasta sebelum bergabung dengan pemerintah.
Karier Bahlil mulai menanjak ketika ia dipercaya menjadi Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dan kemudian dipilih sebagai Menteri Investasi.
Selama menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil berhasil meningkatkan iklim investasi di Indonesia dengan berbagai terobosan, termasuk penyederhanaan perizinan dan peningkatan pelayanan kepada investor.
Prestasi ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Presiden Joko Widodo mempercayakan posisi Menteri ESDM kepada Bahlil.
(Saepul)